Monday, September 19, 2016

Logical Fallacy terkait PON 2016


Di sebuah TV, citra tubuh-tubuh perenang perempuan dalam PON 2016 di-blur atau dibuat buram pada bagian-bagian yang kalangan tertentu namakan aurat. Lihat foto terlampir. Ada tiga hal yang saya mau kita bersama renungkan dalam-dalam saat ini supaya pikiran kita semua, juga rerumptan, semut, unggas dan serangga, terbuka lebar.

1. Itu dinamakan SOMAFOBIA: Kebencian atau penolakan atau rasa takut berlebihan pada tubuh. Semua fobia yang tidak logis, ekstrim, dan tak punya dasar ilmiah, digolongkan patologi, seperti halnya Islamofobia yang salah sasaran dan xenofobia yang bisa lahirkan genosida.

2. LOGICAL FALLACY: Tubuh perempuan harus ditutup rapat seluruhnya supaya perkosaan oleh pria tidak terjadi, atau supaya syahwat pria tidak menggelegak bak lahar panas yang akan sangat kuat memacu mereka untuk memperkosa perempuan.

3. LOGICAL ACCURACY: Yang salah bukan tubuh perempuan (berpakaian ketat, berbikini atau nudis), tapi pikiran pria yang kotor karena tidak terdidik dengan benar atau karena syahwat pria yang tidak didisiplinkan atau tidak dikendalikan sehingga menjadi bak kuda-kuda liar. Tabrak sana-sini. Mendengus keras.

Janganlah "buruk muka cermin dibelah!"


Bersikaplah wajar terhadap para atlit perenang perempuan kita saat mereka sedang bertanding dengan serius untuk menang, di gelanggang renang luar negeri atau di gelanggang renang dalam negeri. Untuk bisa gesit, cepat dan tangkas bergerak maju di air, tentu saja mereka harus pakai pakaian renang yang serba ketat, minim tetapi sekaligus tetap sopan dan bermartabat. Bayangkan apa yang akan terjadi pada mereka jika mereka bertanding renang dengan memakai baju renang yang serba gombrong dan akibatnya melembung penuh berisi air. Bisa bayangkan?

Jakarta, 19-9-2016
Sang Sunyi

Sumber image http://m.solopos.com/2016/09/18/pon-2016-atlet-renang-diblur-netizen-heboh-754012